Pengenalan PFR,fungsi dan kegunaan Phase failure relay,Prinsip kerja PFR,Cara pemasangan Phase Failure Relay
"Apa itu PFR ?"
"Apa sih kegunaan PFR?"
"Bagaimana ya cara memasang PFR ?"
Banyak yang bertanya tentang PFR dan kebanyakan dari mereka tanya hal hal yang ada diatas,maka pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang PFR.
Mari kita simak bersama _sama.
PFR atau kepanjangan dari Phase Failure Relay adalah sebuah Relay atau komponen yang sering digunakan untuk mengawasi perubahan kondisi tegangan listrik 3 fasa yang bekerja pada suatu rangkaian listrik.Ditarik dari prinsip dasarnya PFR ini mempunyai prinsip kerja yang menyerupai dengan pengamanan beban lebih yang biasa digunakan untuk merngamankan motor listrik dari kemungkinan beban lebih.Di dalam alat ini dilengkapi sebuah relay yang berkerjanya apabila ada beberapa atau satu Fasa yang lepas maupun kurang kencang dan membuat pendistribusian tegangan dan arus menjadi tidak Signifikan .Walaupun begitu PFR ini masih terdapat sistem toleransinya jadi bilamana ada satu fasa yang lepas maupun kurang kencang alat ini tidak akan langsung berkerja melainkan akan membaca seberapa besar drop tegangan atau selisih tegangan antara fasa satu dengan yang lainnya atau bisa disebut ada jangka waktunya.
Fungsi Phase Failure Relay
fungsi utama dari alat adalah sebagai kontrol pengaman atau proteksi untuk mengamankan kontrol dari sebuah keadaan kondisi tegangan yang tidak efisien, seperti:
Alat ini akan berkerja pada saat ada salah satu fasa yang kurang stabil tegangannya.Maka kontak NO,NC dari alat ini akan berkerja.semisal yang anda pasang adalah no maka akan menutup dan sebaliknya
Cara Pemasangan
"Apa sih kegunaan PFR?"
"Bagaimana ya cara memasang PFR ?"
Banyak yang bertanya tentang PFR dan kebanyakan dari mereka tanya hal hal yang ada diatas,maka pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang PFR.
Mari kita simak bersama _sama.
PFR atau kepanjangan dari Phase Failure Relay adalah sebuah Relay atau komponen yang sering digunakan untuk mengawasi perubahan kondisi tegangan listrik 3 fasa yang bekerja pada suatu rangkaian listrik.Ditarik dari prinsip dasarnya PFR ini mempunyai prinsip kerja yang menyerupai dengan pengamanan beban lebih yang biasa digunakan untuk merngamankan motor listrik dari kemungkinan beban lebih.Di dalam alat ini dilengkapi sebuah relay yang berkerjanya apabila ada beberapa atau satu Fasa yang lepas maupun kurang kencang dan membuat pendistribusian tegangan dan arus menjadi tidak Signifikan .Walaupun begitu PFR ini masih terdapat sistem toleransinya jadi bilamana ada satu fasa yang lepas maupun kurang kencang alat ini tidak akan langsung berkerja melainkan akan membaca seberapa besar drop tegangan atau selisih tegangan antara fasa satu dengan yang lainnya atau bisa disebut ada jangka waktunya.
Fungsi Phase Failure Relay
fungsi utama dari alat adalah sebagai kontrol pengaman atau proteksi untuk mengamankan kontrol dari sebuah keadaan kondisi tegangan yang tidak efisien, seperti:
- salah satu, dua phasa, atau ke tiga fasenya hilangyang dimaksudkan hilang adalah copot atau lepas.
- urutan fase yang salahsemisal mau mengoneksi ke motor litrik yang seharusnya R,S,T malah kebalik jadi R,T,S maka alat ini akan berkerja.
- tegangan under voltageadalah tegangan dibawah batas normal biasanya.
- tegangan over voltagetegangan lebih atau kelebihan tegangan yng tidak sesuai dengan biasanya.
- frequensi abnormal under / upper Frequensi yang tidak stabil kadang naik kadang turun akan membuat alat ini dapat berkerja
Alat ini akan berkerja pada saat ada salah satu fasa yang kurang stabil tegangannya.Maka kontak NO,NC dari alat ini akan berkerja.semisal yang anda pasang adalah no maka akan menutup dan sebaliknya
Cara Pemasangan
- Pertama-tama lakukan hubungan antara mcb sirkuit pemutus dan kontaktor / motor starter.
- Kemudian Apakah hubungan antara 3 kawat antara kontak atau dan relay overload.
- Kemudian mendapatkan tiga koneksi fase untuk perangkat kontrol fase PF dan menghubungkannya seperti yang ditunjukkan dalam diagram di atas.
- Kemudian mendapatkan koneksi L1 titik dalam perangkat PF dan terhubung ke jalur umum untuk relay di PF yang 2.
- Setelah itu lakukan hubungan antara PF point 3 dan kelebihan menyampaikan NC titik 96.
- Setelah mendapatkan koneksi dari titik relay overload 95 dan menghubungkannya dengan kontaktor biasanya terbuka titik tambahan dan push button merah yang biasanya dekat.
- Kemudian mendapatkan koneksi kawat dari titik koneksi lainnya dari saklar merah yang off tombol push dan terhubung ke saklar pada tombol push yang menekan tombol hijau yang memiliki kontak normal terbuka.
- Sekarang lakukan hubungan antara saklar hijau dan aktor cont sisi lain biasanya kontak bantu terbuka titik dan kemudian menghubungkan kawat sini dan menyediakannya untuk kumparan aktor cont.
- Sekarang mendapatkan koneksi dari L1 yang ditampilkan dengan warna merah dan terhubung ke kumparan sisi lain seperti yang ditunjukkan dalam diagram di atas.
Oke sekian artikel tentang Phase Failure Relay Semoga bermanfaat bagi kita semua :)
Makasih infonya gan, sayang bahasa setelah gambar agak membingungkan 😁
BAGUS CUKUP MEMBANTU, TERMAKASIH
Sangat membantu